Pipe Corrosion: Common Causes and Solutions in Plumbing Systems
Logo Aircontechindo

Pipe Corrosion: Common Causes and Solutions in Plumbing Systems

Korosivitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu lingkungan atau bahan untuk menyebabkan korosi pada logam atau material tertentu. Semakin tinggi tingkat korosivitas, semakin cepat dan parah kerusakan yang dapat terjadi pada material yang terkena. Ketidakseimbangan pH sangat mempengaruhi korosi pada pipa, karena air yang mengalir melalui pipa dapat memiliki tingkat keasaman yang bervariasi. Tingkat pH berkisar dari nol (sangat asam) hingga empat belas (sangat basa), dengan pH tujuh yang mewakili kondisi netral. pH sangat penting terutama untuk pipa tembaga, karena air yang bersifat basa membantu tembaga mempertahankan lapisan oksida pelindung pada permukaannya. Jika air bersifat asam, lapisan oksida ini akan rusak, meningkatkan risiko korosi pada pipa tembaga.

Water Descaler vs. Water Softener: What is the difference?
Logo Aircontechindo

Water Descaler vs. Water Softener: What is the difference?

Banyak dari kita yang menyadari masalah yang terkait dengan hard water, yang merupakan salah satu masalah air yang paling umum. biasanya hal ini terjadi pada aroma air yang terkontaminasi sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan memiliki kerak (scale) yang menumpuk pada peralatan atau membuat kulit menjadi kering hingga menyebabkan iritasi. Sehingga ada beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan water descaler atau water softener untuk mengatasi pada hard water, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada artikel ini kami mencoba menjelaskan mengapa memilih water descaler atau water softener sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing - masing.

Chiller Water System Design (Part 4 – Asymetric Design)
Logo Aircontechindo

Chiller Water System Design (Part 4 – Asymetric Design)

Banyak design engineer menerapkan pemilihan chiller berkapasitas sama pada multiple chiller system. Tetapi sebenarnya ada banyak kegunaan menggunakan chiller berkapasitas yang berbeda agar lebih sesuai dengan beban sistem yang seringkali berfluktuasi. Perlu diingat ketika chiller dihidupkan maka unit pelengkapnya (pompa dan cooling tower) juga dihidupkan. Secara umum chiller yang lebih kecil berpasangan dengan unit pelengkap yang lebih kecil pula. Pengoperasian jumlah chiller yang lebih sedikit atau chiller yang lebih kecil untuk memenuhi kebutuhan beban sistem (system load) akan meminimalkan energy consumption.

Chiller Water System Design (Part 3 – Primary-Secondary / Decoupled Configuration)
Logo Aircontechindo

Chiller Water System Design (Part 3 – Primary-Secondary / Decoupled Configuration)

Jika water flow yang mengalir di chiller (production) dapat diisolasi dari water flow yang melalui coils (distribution), akan banyak problem yang terjadi pada konfigurasi parallel dan series dapat dihilangkan. Chiller pada loop production menerima constant water flow sedangkan coils pada loop distribution, dikontrol oleh two-way modulating valves, menerima variable water flow. Beberapa hal yang di perhatikan dalam menerapkan Primary-Secondary (Decoupled) Configuration :

Chilled Water System Design (Part 2 – Parallel & Series Chiller Piped Configuration)
Logo Aircontechindo

Chilled Water System Design (Part 2 – Parallel & Series Chiller Piped Configuration)

Salah satu faktor yang mempengaruhi desain chilled water system adalah jumlah chiller yang akan digunakan. Penggunaan chiller tunggal (single chiller system) biasa pada sistem yang kecil (<100 TR) sedangkan pada sistem yang lebih besar umumnya menggunakan sejumlah chiller (multiple chillers system). Pada single chiller system menggunakan single pompa chilled water. Load terminal di control dengan three way modulating valves.

Chilled Water System Design (Part 1- Load Terminal Control)
Logo Aircontechindo

Chilled Water System Design (Part 1- Load Terminal Control)

Desain yang tepat dari chilled water system akan berpengaruh terhadap biaya Investasi awal pembelian equipment, biaya operasional, dan fleksibilitas dari system HVAC. Chilled water system konvensional terdiri dari kombinasi komponen utama sebagai berikut: Watercooled chiller Cooling Coil (AHU/FCU) Cooling Tower Pompa chilled water dan pompa kondensor (cooling water) Sistem distribusi air dingin dan kondensor; pemipaan, tangki ekspansi, control valve, check valve, strainer, dan sebagainya

Human Comfort & Konsep Dasar Perpindahan Panas pada Air Conditioning
Logo Aircontechindo

Human Comfort & Konsep Dasar Perpindahan Panas pada Air Conditioning

Ada beberapa faktor yang membuat kenyamanan/human comfort terjadi, seperti suhu udara, kelembaban, pergerakan/alira udara, udara segar (O2) yang memadai, kebersihan udara, tingkat kebisingan, pencahayaan, dan peralatan serta furniture kerja yang tepat. Kali ini kita akan fokus membahas kenyamanan terkait panas (thermal comfort). Thermal comfort bergantung pada pengkondisian suhu (dry bulb), kelembaban (humidity), efek radiasi dan pergerakan udara (air motion).

Benefit Service Contract Pemeliharaan Chiller
Logo Aircontechindo

Benefit Service Contract Pemeliharaan Chiller

Di dunia industri, kinerja AC sentral memiliki peran yang krusial dalam menjaga suhu optimal untuk berbagai proses produksi. Namun, seperti halnya mesin industri lainnya, AC sentral juga memerlukan perawatan rutin agar tetap beroperasi secara efisien dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Salah satu cara untuk memastikan pemeliharaan yang teratur adalah melalui kontrak pemeliharaan. Artikel ini akan mengungkap manfaat dari kontrak pemeliharaan khusus untuk AC sentral industri, serta mengapa investasi dalam kesepakatan semacam itu merupakan pilihan yang bijak bagi bisnis yang mengandalkan operasi pendinginan yang lancar.

Bagaimana Membersihkan Air Handling Unit & Saluran Ventilasi (Ductwork)
Logo Aircontechindo

Bagaimana Membersihkan Air Handling Unit & Saluran Ventilasi (Ductwork)

Seiring berjalannya waktu dan penggunaan, sebuah Air Handling Unit (AHU) mengumpulkan debu dan kotoran yang dapat menyumbat filter, aliran udara, kipas, dan bagian lain dari AHU. Sangat penting bahwa AHU dibersihkan dan dipelihara secara teratur, biasanya beberapa kali dalam setahun. Jika sebuah Air Handling Unit tidak dibersihkan dan dipelihara secara teratur, kualitas udara dalam ruangan cenderung menurun. Membersihkan komponen AHU, termasuk bagian seperti coil, filter panel, dan drain pan, akan memastikan unit bekerja pada kapasitas penuh. Hal ini juga akan memperpanjang masa pakai unit, meningkatkan efisiensi, dan memastikan bahwa kualitas udara tetap terjaga pada level yang optimal.