Banyak dari kita yang menyadari masalah yang terkait dengan hard water, yang merupakan salah satu masalah air yang paling umum. biasanya hal ini terjadi pada aroma air yang terkontaminasi sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan memiliki kerak (scale) yang menumpuk pada peralatan atau membuat kulit menjadi kering hingga menyebabkan iritasi.
Sehingga ada beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan water descaler atau water softener untuk mengatasi pada hard water, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada artikel ini kami mencoba menjelaskan mengapa memilih water descaler atau water softener sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing - masing.
Apa yang dimaksud dengan Hard Water?
Hard water memiliki mineral yang berlebih yang dapat memberikan dampak pada sistem pipa dan kesehatan pada manusia. umumnya hard water memiliki kandungan mineral kalsium dan magnesium yang lebih tinggi, ada beberapa tingkat hard water dengan diukur dalam Grains per Gallon (GPG) dan kategorinya.
Grains per Gallon (GPG) | |
---|---|
Less Than <1 | Soft |
1 - 3.5 | Slightly Hard |
3.5 - 7 | Moderately Hard |
7 - 10.5 | Hard |
Over >10.5 | Very Hard |
Bagaimana cara kerja Water Softener?
Water softener dapat mengurangi hard water hingga nol dan menggunakan dua tangki untuk membersihkannya, dimana water softener juga menggunakan proses pertukaran ion untuk menghilangkan kelebihan mineral dari supply air.
Kapan kita membutuhkan Water Softener ?
Ada beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa membutuhkan water softener seperti :
- Air terasa tidak enak dan berbau tidak sedap
- Air memiliki noda bercak putih pada bak mandi, toilet dan wastafel
- Air memiliki kerak yang terbentuk di sekitar keran
Jika di test pada hard water menunjukan bahwa tingkat pada hard water mencapai lebih dari 10.5 GPG, karena memiliki hard water dan kualitas air yang dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia serta memberikan kerusakan pada peralatan dan pipa.
Bagaimana cara kerja Water Descaler ?
Water descaler digunakan untuk mencegah kelebihan mineral dalam suplai air yang menciptakan endapan kerak, ada beberapa cara yang dilakukan pada sistem water descaler untuk mencegah mineral menumpuk pada pipa. Metode ini yang tidak menggunakan proses kimiawi yang menghilangkan kalsium dan magnesium dari pipa dan peralatan lainnya.
Namun water descaler dapat mencegah kerak menumpuk di dalamnya, mengurangi jumlah perawatan yang harus dilakukan dan berkontribusi pada industri maupun commercial. Disisi lain water descaler tidak mengurangi tingkat hard water secara keseluruhan, tidak seperti water softener. Water Descaler tidak dapat mengubah atau mengganti air dengan cara apapun, selain itu water descaler juga tidak ada bahan kimia yang ditambahkan ke dalam air.
Kapan kita Membutuhkan Water Descaler ?
Ada beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa membutuhkan water descaler seperti :
- Dapat menghindari penggunaan banyak natrium pada penyaringan
- Tidak terlalu banyak melakukan perawatan rutin seperti water softener
- Dapat menghemat air yang digunakan, karena water softener harus menggunakan banyak air untuk membersihkan pada pipa
Sehingga dapat disimpulkan bahwa water descaler lebih menguntungkan dibandingkan dengan water softener yang harus melakukan perawatan rutin dan pengeluaran pada jumlah air yang banyak.
Water Softener vs Descaler : Hasil Grains Per Gallons (GPG)
Salah satu perbedaan terbesar antara water softener dan water descaler adalah pengaruhnya terhadap hasil hard water, jika ingin mengurangi tingkat Grains Per Gallons (GPG) secara langsung membutuhkan water softener. Proses kimiawi yang digunakan oleh water softener dapat menghilangkan mineralnya saja sehingga memberikan dampak langsung pada hasil test hard water pada air. Water descaler tidak akan berdampak langsung pada hasil test hard water karena tidak menghilangkan mineral pada supply air.
Water Softener berbasis Garam vs Water Descaler : Ruang yang Dibutuhkan
Pada sistem water softener memerlukan ruang untuk menempatkan sistem penyaringan air dan perawatan. Jika memiliki ruang yang kecil atau keterbatasan pada ruang, mungkin water descaler menjadi pilihan yang lebih baik untuk digunakan pada sistem aliran pipa.
Water Softener vs Water Descaler : Maintenance
Jika kita menggunakan water softener, kita perlu melakukan perawatan rutin seperti membersihkan tangki air garam dan tangki natrium secara berkala. Hal ini juga memerlukan biaya operasional. Sedangkan pada water descaler tidak memerlukan perawatan melainkan hanya perlu konsumsi listrik yang sangat kecil yakni sekitar 5 watt.
Kesimpulan :
Kapan kita memerlukan water softener atau water descaler? Tergantung pada kebutuhan anda. Untuk mempermudah pengertian, kami membuat table perbandingan sbb:
Water Descaler Versus Water Softener
Water Descaler ( Pro ) | Water Softener ( Cons ) |
---|---|
Biaya lebih murah | Biaya lebih mahal |
Pemasangan lebih mudah | Instalasi lebih rumit |
Tidak benar-benar melunakkan air, tetap efektif mencegah pengapuran atau scale | Menghilangkan mineral hard water, melembutkan air, membantu mengatasi kulit dan rambut kering |
Tanpa mengganti atau menambah garam dan chemical | Rutin untuk menambahkan garam pada sistem ini |
Biaya operasional/listrik murah | Biaya operasional tinggi |
Non limbah | Limbah kimia |
Jika anda membutuhkan produk water descaler, PT Aircontech Indonesia dapat membantu anda menyediakan water descaler handal, Vulcan. Silahkan menghubungi +628192021300