Korosivitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu lingkungan atau bahan untuk menyebabkan korosi pada logam atau material tertentu. Semakin tinggi tingkat korosivitas, semakin cepat dan parah kerusakan yang dapat terjadi pada material yang terkena.
Faktor-faktor utama berikut menjadikan air sangat korosif :
- Nilai pH lebih rendah (biasanya kurang dari 7).
- Alkalinitas yang lebih rendah (karbon anorganik terlarut).
- Konduktivitas spesifik yang lebih tinggi.
- Suhu lebih tinggi.
Apa yang Menyebabkan Korosi Pipa?
Ketidakseimbangan pH sangat mempengaruhi korosi pada pipa, karena air yang mengalir melalui pipa dapat memiliki tingkat keasaman yang bervariasi. Tingkat pH berkisar dari nol (sangat asam) hingga empat belas (sangat basa), dengan pH tujuh yang mewakili kondisi netral. pH sangat penting terutama untuk pipa tembaga, karena air yang bersifat basa membantu tembaga mempertahankan lapisan oksida pelindung pada permukaannya. Jika air bersifat asam, lapisan oksida ini akan rusak, meningkatkan risiko korosi pada pipa tembaga.
Limescale vs Corrosion
Kerak kapur (Limescale) adalah zat putih berkapur yang terbentuk ketika air sadah dipanaskan, yang disebabkan oleh mineral seperti kalsium dan magnesium. Zat ini akan menumpuk di wastafel dan peralatan, yang berpotensi menyebabkan kerusakan seiring waktu. Water softener dapat membantu menghilangkan kerak tanpa merusak pipa atau perlengkapan. Korosi (corrosion) terjadi ketika mineral dalam hard water bereaksi dengan pipa dan perlengkapan logam yang dapat menyebabkan kebocoran dan masalah pipa.
Apakah oksidasi dapat mempengaruhi pipa yang korosi?
Air yang ada didalam pipa terdapat proses oksidasi yang terdiri dari 30% oksigen dan 70% nitrogen, namun nitrogen tidak akan merusak pipa tetapi oksigen yang dapat merusak pipa. Hal ini karena oksigen dapat mengubah logam menjadi oksida atau karat yang disebut sebagai oksidasi.
Oksidasi dapat dilihat dari tanda - tanda yang terjadi pada pipa diantaranya :
- Karat dapat menciptakan permukaan yang tidak rata pada pipa, dimana kotoran yang ada di dalam air terperangkap dan menumpuk seiringnya waktu.
- Pipa dapat menipis dan mudah retak.
- Karat yang rapuh akan membuat retakan seperti lubang yang menyebabkan pipa dapat meledak di bawah tekanan.
Bagaimana pipa pada hard water ?
Hard water dapat merusak pipa karena bersifat korosif dan menyebabkan penumpukan mineral, sehingga biaya perbaikan dan penggantian sangat mahal. Korosi pada pipa disebabkan oleh kelebihan kalsium dan magnesium dalam hard water yang sangat merusak pada pipa logam, keran dan lainnya.
Pipa yang digunakan untuk mengalirkan hard water cenderung mengalami berbagai masalah karena tingginya kandungan mineral, terutama kalsium dan magnesium, dalam air tersebut. Beberapa pengaruh hard water pada pipa antara lain:
1. Penumpukan Skala ( Scale Buildup )
Hard water menyebabkan penumpukan mineral, terutama kalsium karbonat (scale), di dinding bagian dalam pipa. Sehingga aliran air terhambat karena kerak mempersempit diameter pipa dan dapat mengurangi kapasitas aliran air, selain itu karena penumpukan kerak tekanan air di pipa dapat berkurang secara signifikan yang dapat menyebabkan pergerakan air menjadi lambat dan ini salah penyebab utama biaya listrik menjadi lebih besar.
2. Korosi Bawah Endapan ( Under Deposit Corrosion )
Pada beberapa jenis pipa, terutama besi dan baja, endapan kerak mineral dari hard water dapat mempercepat korosi di bawah permukaan kerak. Korosi ini terjadi karena endapan mineral menciptakan lingkungan yang tidak merata, memungkinkan terjadinya reaksi kimia yang memicu korosi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pipa lebih cepat, pipa dapat mengalami korosi di bawah lapisan kerak, meskipun permukaannya terlihat baik-baik saja. Korosi yang terus berkembang dapat menyebabkan retakan atau lubang pada pipa.
Tanda-tanda Awal dari Pipa yang Terkorosi
Tanda-tanda awal korosi pada pipa sering kali tidak terlihat, tetapi jika dikenali sejak awal penggunaan, dapat membantu mencegah kerusakan yang lebih besar. Berikut adalah beberapa tanda-tanda awal dari pipa yang terkorosi:
- Perubahan Warna: Munculnya noda berwarna merah kecoklatan, terutama pada pipa besi atau baja, adalah tanda awal karat. Ini adalah hasil dari oksidasi logam dengan udara dan air.
- Lecet atau Bintik-Bintik: Korosi biasanya dimulai dengan bintik-bintik kecil pada permukaan pipa. Jika terdapat bintik-bintik kasar atau tidak rata pada permukaan pipa, itu bisa menjadi tanda awal korosi.
- Kebocoran Kecil: Kebocoran air yang kecil, terutama di area sambungan atau las, bisa menjadi tanda bahwa pipa mulai terkorosi. Cairan mungkin bocor melalui lubang kecil atau retakan akibat korosi.
- Bau Logam atau Bau Tidak Sedap: Jika ada bau logam yang tajam atau bau busuk, itu bisa mengindikasikan adanya reaksi kimia pada pipa yang korosif, terutama jika bakteri juga terlibat.
- Penurunan Tekanan: Korosi di dalam pipa dapat mempersempit jalur aliran air atau gas, yang menyebabkan penurunan tekanan secara bertahap. Ini bisa menjadi tanda pipa mengalami korosi internal.
- Retak atau Pengelupasan: Pada tahap awal korosi, mungkin terjadi pengelupasan kecil atau retakan pada permukaan pipa akibat degradasi logam.
- Bunyi Suara Aneh: Pada pipa gas atau air, korosi yang menimbulkan kebocoran atau perubahan tekanan dapat menyebabkan suara mendesis atau gemuruh yang tidak biasa.
Tindakan Pencegahan Korosi Pipa:
Berikut beberapa tindakan pencegahan korosi pada pipa yang bisa diambil:
- Gunakan Pelapis Anti-Korosi: Lapisi pipa dengan bahan pelindung untuk mencegah kontak langsung dengan air yang dapat menyebabkan korosi.
- Pasang Water Softener / Water Descaler: Menggunakan sistem water softener dapat mengurangi kandungan mineral dalam air yang memicu korosi, seperti kalsium dan magnesium.
- Pilih Material Tahan Karat: Gunakan pipa dari bahan yang tahan terhadap korosi, seperti PVC, tembaga, atau baja tahan karat.
- Kontrol Kualitas Air: Pantau pH dan komposisi kimia air untuk memastikan tidak terlalu asam atau basa, yang bisa mempercepat korosi.
- Perawatan dan Inspeksi Rutin: Lakukan pemeriksaan dan pemeliharaan pipa secara berkala untuk mendeteksi tanda-tanda awal korosi dan mencegah kerusakan lebih lanjut.