Pemasangan instalasi chiller pada saat awal sangat menentukan umur pakai/life time unit di masa mendatang. Pemasangan chiller yang tidak mengikuti aturan/rule akan banyak menimbulkan permasalahan yang akan banyak menyita perhatian dan biaya untuk mengatasinya. Pemilihan kontraktor yang berpengalaman dan mempunyai track record baik dalam instalasi menjadi keharusan.
Aspek yang harus diperhatikan dalam instalasi chiller antara lain:
Penempatan unit
Penempatan unit chiller merupakan langkah awal yang krusial dalam proses instalasi. Pemilihan lokasi yang ideal sangat penting, di mana sirkulasi udara dan pembuangan udara panas harus bebas dari hambatan bangunan di atasnya. Selain itu, ruang perawatan dan aksesibilitas untuk penggantian komponen juga harus dipertimbangkan sejak awal.
Pemasangan unit chiller dengan level yang tepat dapat mengurangi potensi kebocoran pada unit, sementara akses maintenance yang baik akan memudahkan perawatan dan perbaikan di masa mendatang, sehingga penggunaan alat bantu khusus seperti crane dapat diminimalisir.
Untuk meminimalisir getaran atau vibrasi pada mesin, diperlukan bahan peredam yang tepat. Umumnya, peredam getaran untuk chiller berupa bantalan karet (rubber pad) atau mounting spring/spring isolator. Pada instalasi pondasi yang terletak pada tanah atau unit yang terpasang pada lantai dasar, penggunaan rubber pad sudah cukup. Namun, pada instalasi dengan kebutuhan peredaman getaran maksimal atau unit yang terpasang di lantai atap atau lantai tertentu, diperlukan bantalan spring isolator agar getaran tidak merambat melewati lantai dan tidak menimbulkan suara resonansi pada lantai di bawahnya.
Sistem Piping
Pemilihan diameter pipa, ketebalan pipa, dan kecepatan aliran media dalam pipa yang harus disesuaikan dengan tekanan kerja yang digunakan. Instalasi pipa juga harus mematuhi aturan-aturan pemipaan untuk meminimalkan kerugian (losses) yang terjadi. Pengawasan instalasi yang ketat diperlukan agar pemasangan berjalan dengan baik dan tidak terjadi kesalahan. Selain itu, pengawasan yang baik juga membantu memastikan bahwa tidak ada kotoran atau benda lain yang dapat mengganggu kinerja chiller di masa mendatang.
Pompa
Pompa ini harus diseleksi sesuai dengan kebutuhan water flow rate dan pressure drop yang diperlukan oleh sistem. Pemilihan pompa juga harus disesuaikan dengan ruang yang tersedia dan efisiensi pompa itu sendiri. Adapun, flow rate pump yang direkomendasikan biasanya memiliki toleransi maksimum sebesar 10% dari design water flow rate chiller untuk memastikan kinerja yang optimal. Penggunaan inverter pada pompa dapat menjadi solusi yang efektif karena dapat membantu mempermudah pengaturan flow rate dibandingkan dengan menggunakan balancing valve.
Accessories piping
Dalam proses instalasi chiller, pemilihan komponen aksesori seperti flexible joint, elbow, valve, check valve, dan balancing valve menjadi sangat penting. Komponen-komponen ini sebaiknya dipilih dengan pressure drop yang rendah untuk memastikan kinerja sistem yang optimal. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa instalasi dengan jumlah belokan yang berliku akan menambah kebutuhan lift pompa, sehingga sebaiknya mengurangi jumlah belokan sebisa mungkin. Air venting juga merupakan bagian penting dalam sistem, karena berfungsi untuk membuang udara yang terjebak di dalam piping system. Penempatan air venting sebaiknya dipasang pada posisi header dan pipa tertinggi untuk memastikan udara dapat dibuang dengan efektif.
Insulasi piping
Pemilihan insulasi dan pemasangannya adalah kunci untuk mengurangi thermal loss dan mencegah masalah kondensasi di sistem chiller. Insulasi harus efisien dalam mengurangi transfer panas dan mencegah kondensasi yang merusak. Ketebalan insulasi perlu dipertimbangkan dengan hati-hati untuk menghindari kelebihan atau kekurangan, sedangkan pemasangannya harus teliti agar tidak ada kebocoran.
* Plat jaketing (aluminum atau bjls) dapat memperpanjang umur insulasi dari kerusakan dan kejenuhan kandungan uap air.
Power supply
Pemilihan ukuran (size) MCCB, jenis kabel, serta ukuran dan koneksi kabel merupakan langkah penting yang harus diikuti dengan seksama sesuai dengan aturan keselamatan dan rekomendasi pabrikan unit. Hal ini sangat vital untuk mencegah kerugian tegangan (voltage losses) dan risiko overheat pada sistem kelistrikan serta kabel di masa mendatang.
Aksesoris pendukung
Penempatan dan pemilihan komponen seperti pressure gauge, termometer, flow switch, air venting, dan drain valve harus dilakukan dengan cermat. Komponen-komponen ini perlu dipilih dalam rentang yang sesuai dengan kebutuhan sistem dan dipasang pada posisi yang tepat agar dapat berfungsi secara optimal. Sebagai contoh, pemasangan flow switch yang ideal sebaiknya terletak pada pipa outlet dengan jarak yang direkomendasikan pada pipa lurus, yaitu 5 kali diameter pipa sebelum flow switch dan 3 kali diameter pipa setelahnya. Untuk instalasi yang pendek, disarankan untuk menggunakan electronic flow switch atau water differential pressure switch.
Grounding
Pemilihan kabel yang tepat, pemasangan yang hati-hati, dan penggunaan sumber ground yang baik sangat penting dalam mengurangi risiko kerusakan pada komponen kontrol seperti module dan sensor inverter pada instalasi chiller. Khususnya, untuk instalasi chiller dengan kontrol inverter, nilai ground yang rendah menjadi kunci. Nilai ground yang ideal adalah sekitar 0.5 ohm, dengan ampere ground yang harus tetap di bawah 3 ampere saat beban penuh.
Test kebocoran dan hydrostatic test
Untuk menjamin instalasi pemipaan tersambung dengan baik ( pada welding joint, flange, valve, dan aksesoris lainya) dibutuhkan tes kebocoran
Test kebocoran awal sistem pipa dipasang flange/ sekat agar air tidak masuk ke tube chiller, sistem diisi dengan air bersih sampai seluruh pipa terisi air dan diberikan tekanan bertahap sampai perkiraan tekanan kerja, proses pencarian kebocoran dilakukan setiap tahapan kenaikan tekanan,
Jika sistem pipa tidak terdapat kebocoran visual s/d tekanan kerja, pengetesan berlanjut ke tahap hydrostatic test
Hydrostatic test dilakukan oleh orang yang sudah terlatih dan bersertifikat atau dapat dilakukan oleh badan pemerintah/depnaker terutama untuk instalasi tekanan tinggi dan instalasi beresiko tinggi.
Test hydro statis pada sistem piping disesuaikan dengan nilai ketahanan pressure pada aksesoris atau komponen flexible joint, valve, pump dll) yang terpasang, max yang diijinkan +20% dari nilai K komponen. Misal aksesoris dan komponen dengan nilai 10K tekanan hidrostatis yang diperbolehkan maksimal 12 kg/cm2.
16 K maksimal 19 kg/cm2
20 K maksimal 24 kg/cm2
Timing holding/waktu tunggu: jika tekanan uji masih terjadi penurunan, pencarian kebocoran harus dilakukan, jika tekanan sudah stabil dan konstan dibutuhkan waktu tunggu 30 menit sd 1 jam.
Jika menginginkan pengetesan dengan waktu tunggu lebih dari 6 jam tekanan uji harus diturunkan sesuai nilai ketahanan tekanan komponen. Pengujian dengan tekanan dan waktu yang berlebihan dapat berakibat pada kerusakan komponen yang terpasang.
Test sirkulasi piping dan Flushing system
Proses flushing atau pembilasan dengan air sangat penting untuk membersihkan sisa kotoran seperti terak las, pasir, debu, dan benda lain yang mungkin terjebak di dalam pipa. Kotoran-kotoran ini akan terbawa oleh aliran air menuju strainer, sehingga memastikan sistem bersih dari kontaminan yang dapat mengganggu kinerja chiller. Saat melakukan flushing, penting untuk membuka valve atau flange pada sisi terbawah sistem pemipaan untuk membuang air dan kotoran yang terperangkap. Selain itu, perlu juga membersihkan strainer pompa dari kotoran dan benda yang tertangkap untuk memastikan aliran air yang bersih. Proses ini sebaiknya diulangi sampai sistem benar-benar bersih. Selain itu, pada tahap awal pengujian sirkulasi, disarankan untuk membuat pipa by-pass agar aliran air tidak melewati tube chiller, sehingga meminimalkan risiko kontaminasi pada unit chiller.
Seluruh aspek diatas tetap memerlukan pengawasan yang baik agar hasil instalasi maksimal dan unit chiller dapat beroperasi dengan normal