Panduan Pemilihan Chiller: Aircooled atau Watercooled Chiller yang Tepat untuk Kebutuhan Industri Anda

Pemilihan chiller yang tepat adalah keputusan kunci dalam mendukung efisiensi operasional dan kinerja sistem Chiller Industri / Komersial Building. Antara Aircooled dan Watercooled Chiller, masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap Industri / Komersial Building. Dalam artikel ini, kita akan membahas faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih antara kedua jenis sistem chiller ini.

Perbedaan Antara Aircooled dan Watercooled Chiller

1. Aircooled Chiller:

Mekanisme Pendinginan: Aircooled chiller menggunakan udara sebagai medium pendingin. Udara digunakan untuk menyerap panas dari refrigerant yang beredar di dalam unit chiller.

2. Watercooled Chiller:

Mekanisme Pendinginan: Watercooled chiller menggunakan air sebagai medium pendingin. Air digunakan untuk menyerap panas dari refrigerant dalam pertukaran panas di dalam kondensor chiller.

Kelebihan dan Kelemahan Aircooled Chiller

Kelebihan:

  • Instalasi: Lebih mudah diinstal karena tidak memerlukan infrastruktur tambahan seperti cooling tower atau sistem perpipaan untuk sirkulasi air.
  • Maintenance: lebih sederhana.
  • Foot Print: Lebih compact dan di area ruang terbuka.

Kelemahan:

  • Energy Effisiensi: Tidak stabil, kinerja Aircooled chiller dipengaruhi oleh suhu udara lingkungan / Dry Bulb temperatur.
  • Kapasitas : terbatas, 25 TR - 400 TR.
  • Usia pakai : relatif lebih singkat, 15 - 20 Tahun. Aircooled chiler di pasang di Outdoor area.

instalasi-aircooled-chiller.jpg

Instalasi Aircooled chiller

Kelebihan dan Kelemahan Watercooled Chiller

Kelebihan:

  • Energy Effisiensi: Lebih stabil & 50% Lebih Effisien dibanding Aircooled chiller, kinerja Watercooled chiller ditentukan oleh Wet Bulb temperatur / Suhu air yang dihasilkan Cooling Tower.
  • Kapasitas : Besar, Range Watercooled chiller, Tersedia dalam rentang 10 TR - 1.500 TR. .
  • Usia pakai : relatif panjang, rata rata 20 - 30 tahun. Water Cooled chiller ditempatkan dalam ruang chiller.

Kelemahan:

  • Instalasi: Lebih kompleks dalam instalasinya karena memerlukan cooling tower dan sistem pemipaan tambahan untuk sirkulasi air.
  • Maintenance: Karena menggunakan Cooling Tower dibutuhkan maintenance ekstra a.l: Water Treatment, Perawatan Mekanikal Cooling Tower, Pembersihan Condenser tube.
  • Foot Print: Butuh Ruang tertutup untuk ruang Sistem Chiller dan Ruang terbuka unutk Cooling tower.

instalasi-watercooled-chiller.jpg

Instalasi Watercooled Chiller

Pertimbangan dalam Memilih Chiller yang Tepat

1. Kapasitas Pendinginan yang Dibutuhkan:

  • Tentukan berapa besar kapasitas pendinginan yang diperlukan untuk operasi
    industri / Komersial Building Anda.

2. Lokasi dan Lingkungan Operasi:

  • Pertimbangkan suhu udara eksternal dan fluktuasi, serta ketersediaan pasokan air, Kualitas air dan Harga Air.

3. Biaya Instalasi dan Operasional:

  • Perhitungkan biaya instalasi awal dan biaya operasional jangka panjang.

4. Kebutuhan Ruang dan Kemudahan Perawatan:

  • Tentukan apakah ruang instalasi dan perawatan lebih penting daripada efisiensi pendinginan.

Kesimpulannya, pemilihan antara Aircooled dan Watercooled Chiller harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti efisiensi energi, biaya awal dan operasional, keandalan, ketersediaan-kualitas-harga air, kapasitas, dan ruang yang tersedia. Idealnya, keputusan tersebut harus didasarkan pada analisis menyeluruh tentang kebutuhan spesifik industri / komersial building dan lingkungan operasionalnya.

Tags: #Chiller #Aircooled #Watercooled #Efisiensi #Industri