Central AC Maintenance (Rooftop/Split duct): Steps to keep Optimal Performance

AC Central pada umumnya ada dua jenis yaitu:

AC Roof Top, jenis ini merupakan perpaduan antara outdoor unit dan indoor unit menjadi satu kesatuan dengan design yg lebih kompak dan pemasangan yg lebih mudah karena unit terpasang pada area outdoor, cukup instalasi ducting untuk saluran distribusi udara dingin supply dan return

Keuntungan penggunaan unit Roof Top:

  1. Akses Maintenance lebih mudah karena semua berada 1 pada tempat.

  2. Selama maintenance Teknisi tidak perlu masuk area dalam atau ruang produksi, sehingga tidak ada kekhawatiran adanya tumpahan air, benda jatuh atau suara bising saat maintenance

  3. Mudah dianalisa jika terdapat masalah pada system.

Kekurangan penggunaan unit Roof Top:

  1. Harga unit lebih mahal

  2. Perlu tempat/space yg cukup besar di atap atau di samping gedung (outdoor)

  3. Adanya sebagian ducting yg terekspos matahari dan hujan yg dapat mempercepat kerusakan lapisan insulator ducting, untuk mengantisipasinya ducting harus dibuat double wall.

  4. Pada pemasangan di sisi samping gedung biasanya unit dipasang pada elevasi platform sehingga instalasi harus dilengkapi area maintenance yg safety (catwalk dan pagar)  

AC Split duct, jenis ini  terdiri atas dua bagian utama yg terpisah, outdoor unit terpasang pada sisi luar gedung dan indoor unit terpasang pada sisi dalam gedung, selain instalasi ducting pada ac ini terdapat juga instalasi pemipaan refrigerant dari outdoor unit ke indoor unit dan saluran pipa drain. Indoor unit pada umumnya dapat dipasang pada ruangan khusus atau terpasang pada ruangan plafon


Keuntungan penggunaan Split duct :

  1. Harga lebih murah dibandingkan rooftop

  2. Space lebih kecil karena terbagi dua bagian

  3. Instalasi lebih mudah dan ringan

  4. Pemasangan indoor dapat memanfaatkan area plafond


Kekurangan pada penggunaan AC Split duct :

  1. Akses maintenance indoor unit, pemasangan unit indoor pada plafon sering kali menyulitkan teknisi saat melakukan maintenance, untuk bekerja yg aman diperlukan catwalk.

  2. Jika terjadi Kebocoran pipa refrigerant akan sulit dilakukan pencarian

  3. Sering terjadi bocor air, karena drain terpasang di atas plafon dengan keterbatasan ruang dan kemiringan sehingga mudah tersumbat dan meluap.

  4. Analisa kerusakan sedikit lebih susah karena pemeriksaan diperlukan dua orang pada tempat yg berbeda.      


Hal apa saja yg harus diperhatikan dalam perawatan AC central:

  1. Pencucian fin coil condenser, menjaga kebersihan fin coil condenser dapat mempertahankan tekanan kerja refrigerant di condenser lebih stabil dan kinerja ac tetap optimal

  2. Pencucian  fin coil evaporator, rutin cleaning fin coil evap  akan berpengaruh terhadap kestabilan tekanan evaporator dan pembekuan pada fin coil dapat dihindarkan

  3. Pencucian/ penggantian filter udara, penempelan debu / kotoran pada filter intervalnya biasanya cukup pendek antara 2 minggu sd 1 bulan, pada pemakaian washable filter kita dapat mencucinya sampai beberapa kali, tetapi pada filter non washable filter yg kotor harus dilakukan penggantian baru, kotoran yg menempel pada filter akan menghambat aliran udara menuju evaporator, sehingga laju aliran udara menjadi kecil dan dapat menyebabkan fin coil evaporator terjadi pembekuan/freezing.

  4. Pembersian drain pan dan drain pipe, kotoran/debu yg terbawa aliran udara akan menempel pada fin coil, sebagian kotoran yg menempel di fin coil akan terbawa  turun oleh aliran air condensate menuju drain pan, dikarenakan air condensate dingin microbiology juga dapat tumbuh berkembang sehingga membentuk slime atau lumut pada kurun waktu yg lama kotoran dapat mengendap dan menyumbat saluran pipa drain, pembersihan bisa dilakukan dengan memvacuum saluran drain atau mengalirkan air tekanan tinggi ke pipa drain,  pada unit unit yg sulit proses pembersihan drain ada solusi drain cleaner dengan memasang anti clogged agent pada drain Pan, anti clogged akan terurai perlahan dan membersihkan saluran pipa drain. 

  5. Pemeriksaan kelistrikan: contactor, compressor, fan motor fan condenser module control dll, hampir sebagian besar problem AC lebih didominasi oleh masalah kelistrikan, pemeriksaan rutin dapat mencegah kerusakan komponen kelistrikan karena: overheat, sambungan kendor, contact point kotor dan perubahan nilai resistance komponen.

  6. Pemeriksaan safety control  high pressure switch, low pressure switch, compressor protection, over load dll, safety control berfungsi untuk mengamankan komponen ac dari kondisi extreme, sehingga control akan menghentikan kerja  Ac segera pada saat kondisi tekanan, suhu, ampere, voltase mencapai batasan nilai yg ditentukan safety sebelum menyebabkan kerusakan pada unit.

  7. Pemeriksaan Pulley dan V belt, pada unit ac yg lebih besar umumnya fan blower evaporator menggunakan  pulley dan V belt untuk transfer daya dari motor penggeraknya.Kesejajaran pulley dan ketegangan V belt yg tepat adalah kunci keawetan dari bearing motor, bearing blower dan V belt.

  8. Lubrikasi pillow block bearing blower indoor, pelumasan pillow block bearing indoor blower harus dilakukan setiap minimal 3 bulan sekali dengan grease yang direkomendasikan dari AC  tersebut.

  9. Pemeriksaan kebocoran refrigerant dan oil, pemeriksaan kebocoran harus dilakukan setidaknya dalam 3 bulan sekali, tetapi jika ada indikasi penurunan tekanan refrigerant sebaiknya segera dilakukan, umumnya kebocoran pada pipa terindikasi tanda basahan oli, pemeriksaan kebocoran unit bisa dilakukan dengan alat electronic leak detector atau dengan air sabun/detergent.  

  10. Pemeriksaan tekanan refrigerant, untuk menghemat waktu dan terbuangnya refrigerant saat pengukuran berulang, sebaiknya unit dipasang permanen pressure gauge, pada sisi suction dan sisi discharge sehingga kapanpun operator dan teknisi dapat membaca tekanan refrigerant tanpa harus  memasang alat /analyzer terlebih dahulu, pemeriksaaan tekanan sangat penting untuk mengetahui normal atau tidaknya unit dan untuk mengetahui tanda adanya kebocoran refrigerant pada unit.

  11. Pencatatan voltase ampere tekanan dan temperatur, pemeriksaan pencatatan rutin ampere voltase, tekanan dan temperatur dapat dijadikan alat untuk observasi apakah unit masih normal, perform dan efficient.

  12. Stock kritikal part, siapkan komponen/part yang umumnya memiliki umur/masa pakai dan consumable material misal: fuse, sensor, coil solenoid, relay, contactor, safety control, filter udara dan refrigerant, sehingga jika dibutuhkan tidak harus menunggu proses pembelian barang yg memerlukan waktu yg cukup lama.       

Kesimpulan:

Unit Roof Top dan Split duct masing masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Penggunaan unit umumnya sudah melewati tahapan seleksi dari batasan kelebihan dan kekurangan unit yg akan di pakai

Sangat penting dipikirkan dari awal bagaimana dan perlunya space untuk maintenance unit tersebut, jangan sampai keelokan estetika akhirnya mengalahkan akses perawatan unit, sehingga unit yg terpasang tidak dapat di maintenance dengan baik dan menyebabkan unit sering terjadi trouble dan cepat rusak

Perlunya pemahaman pada operator dan teknisi agar proses maintenance dilakukan dengan maximal

Maintenance yg terprogram rutin dan berkelanjutan dapat menjaga unit tetap prima dan umur unit lebih panjang.